Monday, April 8, 2013

Kenapa Manusia Diciptakan Berbeda-beda? Adilkah Allah?

Kita sering melihat seorang ilmuwan ketika menulis sebuah buku atau artikel, huruf-huruf yang ditulisnya berbeda-beda. Ada huruf A sampai dengan Z, ada angka, ada yang dibuat besar, ada yang ditebalkan, ada yang dibuat miring, ada yang dibuat kecil, ada yang diletakkan di atas, ada yang di bawah, dst. Mengapa ia berbuat demikian? Antara lain sebabnya adalah karena apabila dalam buku atau artikelnya tersebut hanya berisikan huruf yang sama, maka tulisannya tersebut menjadi susah dibaca bahkan bisa jadi tidak dapat digolongkan sebagai sebuah artikel dan buku.
Perbedaan huruf, ukuran, bentuk, dll bukanlah sebuah bentuk kezaliman. Bila kita menuliskan kata ALI, maka harus terdapat huruf A yang seperti pasak memiliki dua kaki, ada huruf L yang membentuk sudut 90 derajat dan huruf I yang tegak lurus. Gabungan ketiganya ini menciptakan sebuah makna.
Setiap huruf yang ada tidak punya hak untuk mengkritik penulis. Huruf A misalnya, tidak akan mempertanyakan mengapa bentuk saya seperti pasak yang memiliki dua kaki. Atau L mempertanyakan mengapa bentuknya seperti sudut 90 derajat dan begitu juga I. Kezaliman itu muncul ketika huruf A sebelumnya tidak berbentuk demikian tapi seperti D dan kemudian kita memaksanya mengangkang sehingga seperti huruf A. Sejak awal huruf A diciptakan demikian dan ini bukan kezaliman.
Begitu juga dengan sebuah permadani yang kita gunting menjadi beberapa bagian. Ini sebuah kezaliman karena bentuknya yang besar itu kita ambil. Namun, bila kita mendapatkan permadani itu sejak awal kecil, di sini tidak terdapat kezaliman.
Tidak ada orang yang mengatakan kepada seorang pemilik pabrik keramik sebagai orang yang zalim, karena membuat keramik dalam bentuk yang beragam. Karena sejak awal tidak ada keramik sehingga kemudian kita dapat dikatakan mengambil kesempurnaannya dan menzaliminya.
Perbedaan manusia dalam penciptaan juga berdasarkan kearifan Ilahi. Dengan demikian, Allah tidak menzalimi seseorang. Karena setiap orang akan menemukan dirinya sesuai dengan potensinya, tidak kurang dan tidak lebih. Dan Allah akan menilainya pula berdasarkan itu. WaLLahu A’lam bi as-Shawab. [undzurilaina]

Menjadi “Pribadi yang Menyenangkan”


Siapa orangnya yang tidak ingin menjadi sosok pribadi yang menyenangkan? Pastilah hampir semua orang menginginkannya kecuali bagi orang orang tertentu yang memang lebih suka jadi apa adanya. Menjadi sosok pribadi yang menyenangkan tidaklah mudah, butuh suatu usaha,  pembelajaran, biaya dan tentunya waktu yang tidak sedikit.
Lalu apa sebenarnya “pribadi yang menyenangkan” itu? Adalah respon, sifat dan tindakan yang baik kepada linkungan sekitarnya, serta berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik tanpa harus mengeluh.
Untuk menjadi sosok pribadi yang menyenangkan tidaklah semudah membalik telapak tangan namun juga tidak sesulit seperti orang yang ingin menjadi presiden. Seperti yang dikatakan diatas bahwa hal yang terpenting dalam membentuk pribadi yang menyenangkan itu sebanarnya adalah kepekaan dan kepedulian kita terhadap lingkungan. Dan untuk membentuk atau mempelajari kepekaan dan kepedulian tersebut ada beberapa yang harus kita lakukan antara lain :
1. Positive Thinking.
Berbaik sangka atau Positive thinking adalah hal yang mutlak diperlukan untuk menjadi pribadi yang menyenangkan, karena dengan berbaik sangka semua sifat negatif dalam diri tidak akan muncul dan membebani kita dalam melakukan hal yang baik.
2. Mempunyai slogan 3S (Senyum, Sapa dan Sopan-santun).
Senyum adalah senjata utama utuk menjadikan kita sebuah pribadi yang menyenangkan, bagaimanapun perasaan kita waktu itu, seberapa berat permasalahan hidup kita usahakan untuk selalu tersenyum, bakan ketika kita enggan bicarapun ada baiknya kita menggunakan senyum.
Sapa tidak kalah pentingnya dibanding dengan senyum, karena sapaan membuktikan kita peduli kepada orang lain, menunjukkan kita tidak ada masalah dengan orang yang kita sapa, dan yang terpenting adalah dengan kita bertegur sapa menandakan kita seseorang yang ramah, tidak sombong dan mempererat persaudaraan antar manusia.
Sopan-santun adalah suatu bentuk apresiasi atau penghargaan kepada orang lain, sopan-santun tidak hanya dilakukan bagi seseorang yang lebih tua atau yang kita hormati saja, namun ada baiknya sopan-santun ini kita lakukan kepada yang lebih muda juga dengan tujuan untuk memberi contoh dan menghargainya.
3. Banyak Mendengarkan
Menjadi “tempat sampah” mamang tidak mudah, namun bila kita bersedia untuk meluangkan waktu untuk mendengarkan permasalahan yang akan diceritakan kepada kita, maka banyak hal yang akan kita dapatkan, disamping kita mengurangi beban yang punya masalah, kita bisa waspada untuk tidak terjerumus dalam permasalahan tersebut.
Tidak sedikit permasalahan tersebut terselesaikan seiring dengan cerita tersebut selesai, karena terkadang seseorang yang mempunyai masalah hanya butuh tempat untuk mencurahkan keluh kesahnya.
Namun ada baiknya kita juga memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik, sehingga disaat yang bersangkutan tidak mempunyai jalan keluar, kita bisa memberikan jalan keluar yang terbaik atau setidaknya kita bisa merekomendasikan kepada seseorang yang bisa membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
4. Aktif
Seseorang dikatakan memiliki kepribadian yang menarik, bila orang tersebut menonjol daripada orang lainnya, bila tidak? Kepribadian menarik itu tidak akan pernah muncul dan akan sama dengan orang kebanyakan.
Yang perlu diperhatikan adalah “keaktifan seseorang dalam suatu lingkungan tertentu biasanya menyebabkan suatu kesombongan, sok sibuk dan juga merasa paling penting”, ketiga hal tersebut wajib untuk dihindari bila kita ingin  menjadi sosok pribadi yang menyenangkan.
5. Berwawasan Luas
Untuk menjadikan pribadi yang menyenangkan, diperlukan wawasan yang luas, atau paling tidak penguasaan yang cukup akan lingkungan dan dunia yang saat ini sedang mereka geluti, sehingga bisa memberikan solusi yang terbaik untuk semua permasalahan yang ada.
6. Banyak Belajar
Untuk menunjang point 5, diperlukan proses pembelajaran, seseorang diharuskan untuk belajar dan terus belajar karena permasalahan selalu berkembang dan untuk itu lah diperlukan proses belajar dan terus belajar seperti yang dikatakan pepatah “Tidak ada kata terlambat untuk belajar
7. Tulus dan Jujur
Tulus dalam menolong orang lain tanpa tendensi atau imbalan yang bersifat menguntungkan diri pribadi, adalah ciri ke-7 untuk menjadi sosok pribadi yang menyenangkan, Ketulusan dalam menolong orang lain menimbulkan kepuasan tersendiri yang tidak bisa digantikan oleh apapun.
Hal terakhir dan yang terpenting adalah kejujuran, semua kriteria diatas tanpa kejujuran hanya akan menghasilkan pribadi yang munafik, karena yang tercermin adalah pengingkaran atas kenyataan, dan untuk maksud tertentu yang disembunyikan.
Nah sobat, Bisakah kita menjadi Pribadi yang menyenangkan? Tentunya tidak kata yang tidak bisa ataupun terlambat bukan? , apapun alasannya jika kita menginginkan perubahan  dan punya tekad yang kuat, pasti kita akan mendapatkannya.

Cara Ampuh Menjadi Pribadi Yang Baik


Kunci, Anda pasti tidak asing dengan benda yang satu ini. Bentuknya beraneka ragam begitupula dengan teknologinya, mulai dari yang konvensional sampai yang modern. Begitu pentingnya kunci sampai-sampai kita dibuat panik ketika kehilangan kunci, bahkan supaya terhindar dari kepanikan, kita melakukan tindakan preventif dengan menggAndakan kunci sebagai cadangan.
Tapi ada satu hal yang tak tergantikan dari kunci yaitu fungsinya. Kunci secara fisik ataupun dalam arti kata yang tidak sebenarnya berfungsi untuk membuka, membawa kita untuk masuk ataupun keluar.
Begitupula dengan membuka kunci untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam materi presentasi Roslina Verauli M,Psi dalam OktoTalkshow Care Yourself In and Out, disampaikan “ 5 Keys to be Good” yang dibawakan dengan menarik dan sangat atraktif. Peserta talkshow yang rata-rata adalah perempuan muda, tampak sungguh-sungguh dalam mengikuti tiap informasi yang disampaikan oleh Vera.
Berikut kunci-kunci yang harus Anda simpan dan gunakan untuk menjadi lebih baik dari sekarang :
Memahami diri sendiri
Menjadi pribadi yang optimis, di tengah segala ketidakoptimisan yang sering kali muncul. Baik di tempat kerja, keluarga ataupun dengan diri sendiri. Mengenal kekuatan yang ada dalam diri untuk terus dikembangkan bukan malah sibuk dengan “mengurung” diri dengan kelemahan yang dimiliki. ”Memperkaya” diri untuk meraih pencapaian diri, tujuan yang telah ditetapkan. Memperkaya bukan dalam hal keuangan tapi menambah pengalaman dan terus mengembangkan diri.
Mencapai tujuan yang ditetapkan
Saat ini kita telah memiliki peran masing-masing, baik jabatan di kantor atau juga peran di kehidupan sehari-hari. Dalam ilmu psikologi ada 3 hal yang harus dipahami yaitu mengenal diri secara faktual, mengenal diri dalam format “seharusnya”, dan juga mencapai peran yang ideal.
Hidup adalah menjalankkan kehidupan itu sendiri, jangan terjebak pada kehidupan “mimpi” yang hanya di awang. Jika Anda punya resolusi tahun ini, wujudkan dan laksanakan apapun daya upayanya. Salah satunya dengan Anda punya contoh atau role model, hal ini membuat Anda jauh lebih terarah dalam meraih tujuan.
Membuat hubungan yang positifDari segala kesibukan Anda, siapkan waktu khusus untuk lebih “intim” dengan semua orang yang terhubung dengan Anda terutama yang terdekat dengan Anda. Hubungan kerja atau juga pertemanan butuh dirawat dengan baik, hal ini sangat berpengaruh pada kualitas tiap hubungan yang terjadi.
Ciptakan komunikasi yang efektif, mengingat waktu menjadi hal yang penting dalam hidup, apalagi di kota besar yang serba cepat ini. Satu lagi yang penting adalah mau mendengarkan, pastikan bahwa komunikasi yang dibuat untuk menciptakan positif adalah komunikasi dua arah. Belajarlah untuk mau mendengar bahkan menyimak apa yang didengar.
Memperkaya diri secara spiritual
Selalu ingat untuk bersyukur dan ikhlas. Dua hal ini yang membuat jiwa kita jauh lebih positif. Apapun ajaran yang Anda percaya, pastilah selalu mengingatkan untuk menjadi selalu bersyukur dan ikhlas.
Tampil baik dan menarik
Pesan yang paling mudah diterima adalah sikap tubuh, yang sangat kasat mata. Maka perhatikanlah pesan fisik Anda, penuhi kebutuhan biologis yang paling sederhana adalah kebutuhan istirahat malam selama 8 jam dan juga perawatan tubuh seperti pijat, spa, creambath, dan lain-lain.
Pesona tampilan juga merupakan hal penting yaitu melalui sikap tubuh yang prima, menemukan sikap berdiri yang baik. Ekspresi wajah yang menyenangkan, salah satunya dengan senyum yang hangat.
Senyum bukan hanya pada tarikan kecil di sudut bibir, mata Anda pun juga harus tersenyum, tulus. Dan juga berikan pesan dan juga kesan tentang diri Anda yang sebenarnya, jujur, tidak palsu. Karena ketika bertemu dengan orang lain, bisa jadi Anda akan sering bertemu secara intens, jadi berikanlah kesan diri Anda yang sebenarnya tidak perlu bertopeng.
Jika Anda sudah memegang kunci-kunci yang telah dijabarkan di atas, maka Anda tak perlu lagi khawatir dalam menghadapi tahun yang masih baru ini. Bahkan ketika tahun tak lagi baru, semangat Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik terus terjaga. Tidak perlu menduplikat kunci untuk pribadi yang positif?
(wina)

Bangga Menjadi Diri Sendiri



BUDAYA tiru-miniru sepertinya telah menjadi tren hidup masa kini. tidak sedikit orang yang tidak percaya diri dengan identitas mereka sendiri. Padahal ada pepatah mengatakan, “Menjadi kepala ikan teri itu jauh lebih baik, ketimbang menjadi ekor ikan hiu.” Sebesar apa pun ikan hiu, manakala kita harus menjadi ekor, berarti kita harus mem’beo’ akan apa saja yang dilakukan oleh si-ikan hiu tersebut.

Sebaliknya, ketika kita menjadi kepala ikan teri, maka kita lah yang akan menentuka arah perjalanan hidup kita sendiri. Kita akan memilih dan memilah jalan hidup tanpa harus dihantui perasaan minder atau sebagainya terhadap apa yang datang dari luar. Sayangnya pesona besarnya ikan hiu, ternyata lebih menggiurkan sebagian masyarakat nigeri ini. Akibatnya, mereka selalu meniru apa saja yang datang dari luar diri mereka, tanpa harus berfikir panjang untuk menyaring terlebih dahulu, antara yang pantas ditiru dan yang ditinggalkan atau antara perkara primer dan skunder. Budaya meniru buta, atau dalam bahasa Arab disebut ‘Taqlidu Al-‘Amaa’, sejatinya sangat berbahaya bagi kita. Apa lagi kalau hal tersebut menyentuh wilayah keimanan. Bukan hanya di dunia kita merugi, namun di akhirat kita pun mendapatkan hal serupa.

Anak-anak remaja kita malu jika tidak memiki pacar.
Dia resah dengan gelar “jomblo”. Seolah-olah sebutan itu adalah aib dan mencemarkan nama baik keluarga. Padahal, identitas-identitas itu hanya tiruan dan turunan dari budaya pop Barat untuk menanamkan gaya hidup bebas. Selanjutnya, sudah tentu mereka yang mengalami hal ini tidak akan merasakan kesenangan, ketenangan, kenyamanan, kebebasan sejati, sebab kepuasan yang mereka rasakan hanya bersumber dari hawa nafsu yang menguasai mereka.
Padahal, kepuasaan sejati itu ada di hati. Kita mengaku Muslim, tetapi tidak tahu sumber-sumber ilmu pengetahuan asli dari kandungan al-Quran. Kita bangga berbahasa Inggris, tetapi membaca Kitab Suci saja hanya terjemahan. Islam tidak pernah melarang penganutnya untuk bersikap anti-pati terhadap perubahan zaman. Namun untuk keselamatan, kita perlu melakukan proses adapsi yang artinya berusaha memilih dan memilah antara yang sesuai dengan syari’at dan yang menyalahinya. Yang sejalan boleh kita ambil. Namun terhadap yang menyeleweng, kita harus berani mengatakan “NO’. Sekali pun hal tersebut sangat menarik perhatian.

Demikian pula yang telah dilakukan oleh para ulama terdahulu dalam mengkaji penemuan-peenemuan ilmuan Yunani kuno. Sehingga mereka tidak pernah tersesat dikarena mendalami/menyelami peradaban Barat tersebut. Istilahnya, para ulama belajar ilmu Barat, namun mereka tak harus menjadi Barat atau kebarat-baratan. Khususnya bagi kaum muslimin, cukup lah kita bangga dengan Islam, sebab Islam sendiri telah menduduki posisi kemuliaan. jangan pernah kita silau dengan apa yang datang dari luar, karena baik bagi orang lain, belum tentu bagi kita, lebih-lebih ditinjau dari sisi syari’atnya.

Suatu ketika Salman Al-Farisi radhiyallahu anhu ditanya, ”Keturunan siapa Kamu ?” Salman yang membanggakan keislamannya, tidak mengatakan dirinya keturunan Persia, tapi ia mengatakan dengan lantang, ”Saya putera Islam.” inilah sebabnya Rasulullah saw mendeklarasikan bahwa, ”Salman adalah bagian dari keluarga kami, bagian dari keluarga Muhammad saw.” Dengan kata lain, saatnya kita semua berkata, “Isyhadu bi ana muslimun.”(saksikanlah, aku adalah seorang muslim).

Di antara cara syukur kita sebagai seorang Muslim adalah menunjukkan identitas kemusliman kita, nilai-nilai kita dan gaya hidup kita yang berbeda dengan gaya hidup yang lain.*
(Khairul Hibri, anggota Asosiasi Penulis Islam (API) Indonesia)
sumber : http://azzam-munajatcinta.blogspot.com/2012/03/bangga-menjadi-diri-sendiri.html

Bangga menjadi diri sendiri


Sahabat.. barangkali ada di antara kita yang pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain tentang kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita.. Yang lebih parah jika kita merasa minder dengan kekurangan yang ada dalam diri kita.. Padahal jika kita renungi secara lebih mendalam setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan,  termasuk diri kita.. 

Keinginan untuk menjadi orang lain seringkali membingungkan kita sendiri karena terlalu banyak kepura-puraan yang pasti akan kita lakukan. Kita tidak tahu apa yang sebenarnya kita mau dan inginkan, karena kita tidak berani menjadi diri sendiri dan tidak jujur terhadap diri sendiri.. 

Pada dasarnya setiap manusia terlahir secara unik,dalam artian mereka masing-masing memiliki bakat dan keahlian sendiri-sendiri yang tentu saja berbeda satu dengan lainnya. Agar berani menjadi diri sendiri datalah kelebihan-kelebihan yang kita miliki, kemudian kita kembangkan secara lebih maksimal, niscaya kita akan percaya bahwa kitapun memiliki bakat dan keahlian yang tidak dimiliki oleh orang lain..

Sesungguhnya hal yang paling berharga yang ada pada diri kita adalah menjadi diri sendiri dan tidak terlalu memaksakan menjadi orang lain. Kekurangan dan kelebihan kita itu sudah diatur oleh Allah, jadi apa yang kita miliki saat ini adalah anugerah dari Allah yang wajib kita syukuri karena itulah hal yang terbaik, yang Dia berikan kepada kita. Akan lebih indah jika kita meningkatkan apa yang menjadi kelebihan kita untuk menutupi kekurangan yang kita miliki daripada terus menerus merasa minder dengan kekurangan yang ada... 

Saudaraku..kata syukur menjadi kata kunci utama untuk menjadi diri sendiri. Kita memang banyak kekurangan, tapi jangan sampai kekurangan tersebut menjadikan kita minder dalam menatap kehidupan. Syukuri segala apa yang ada di tangan kita dan berusaha memaksimalkannya untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik.

Tidak ada resep ajaib bagi sebuah kepercayaan diri, tapi ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa membuat Anda berada pada jalur yang tepat. Apakah dalam keadaan penuh tekanan, banyak janji, bosan atau merasa resah, Savvysugar memberikan tips untuk membantu Anda meningkatkan rasa percaya diri dan membangun perilaku positif.

Berikut ini adalah tips-tips untuk lebih mencintai diri sendiri  :

1. Kelilingi Diri dengan Orang-orang Positif
Minat dan perilaku bisa saling menginfeksi satu sama lain, jadi jika Anda ingin meningkatkan kepercayaan diri cobalah untuk tetap berteman dengan orang yang penuh percaya diri. Ingatlah kalau orang yang selalu berjuang dengan keresahan mereka akan membuat Anda mengalami hal yang sama.

2. Menjadi Perencana

Terorganisir adalah kunci untuk selalu merasa baik dalam kehidupan sehari-hari, jadi pastikan semua pekerjaan yang harus Anda lakukan masuk dalam daftar atas kegiatan Anda. Terburu-buru, terlambat mengerjakan dan ketinggalan tenggat hanya akan membuat Anda berada dalam kecemasan. Tapi Anda bisa menghindari semua bencana ini dengan mudahnya membuat semua daftar pekerjaan yang harus dilakukan.

3. Miliki Waktu Bersenang-senang

Untuk menjadi diri sendiri, Anda perlu meluangkan waktu untuk mengerjakan hobi dan minat yang Anda sukai. Apakah itu hanya berjalan-jalan, membaca buku atau melakukan kegiatan seni, Anda perlu memprioritaskan waktu untuk kegiatan yang akan membuat Anda tenang.

4. Cukup Tidur

Jika Anda merasa lelah dan jatuh, maka minat dan kepercayaan diri sudah pasti ikut terpengaruhi. Anda butuh energi untuk bersosiali dan berproduksi, jadi usahakan untuk mengindari hal-hal yang membuat Anda lelah dengan melakakukan cukup istirahat.

5.Beri Penghargaan Pada Diri Anda

Jika Anda tidak berhenti dan mengenali pencapaian diri Anda setiap harinya, maka Anda akan kehilangan kesempatan penting untuk meningkatkan rasa percaya diri. Semua penilaian terhadap diri sendiri meskipun kecil akan meningkatkan dan mengingat betapa hebatnya diri Anda.

6. Beristirahat

Berhenti, bernafas dan nikmati hidup yang pendek dan tenang. Kalau tidak, Anda akan berakhir dengan kondisi mental yang membuat Anda merasa terkuras dan kosong. Istirahat adalah salah satu cara terbaik untuk santai dan mengisi energi kembali, jadi jangan lupa untuk berhenti sejenak sesering mungkin.

7. Buat Tujuan Yang Sederhana dan Realistis

Sanjungan kecil bisa membantu Anda meningkatkan percaya diri, jadi siapkan tujuan yang sederhana dan jangka pendek untuk diri sendiri. Usahakan untuk mengganti target Anda yang terlalu besar menjadi lebih kecil dan menjadi mudah dicapai.

8. Memberi Kembali

Ini paling sering dikatakan tapi memang benar, mengabdikan diri Anda akan membuat Anda menjadi lebih baik lagi. Bergabung menjadi relawan, grup komunitas atau mendonasikan pakaian kepada yang membutuhkan akan menjadi pemicu kecil meningkatnya kepercayaan diri Anda.

9. Katakan "Tidak" Jika Perlu

Menjadi orang yang selalu mengatakan "Ya" kadang menguntungkan, tapi kalau berlebihan akan memicu stress dan kecemasan. Hilangkan ketegangan dengan menolak permintaan, jika Anda merasa sudah berlebihan. Dengan kata lain, saat Anda merasa hidup lebih seimbang, maka Anda akan menjadi lebih bahagia dan orang yang enak diajak berteman.

10. Gerakkan Tubuh Anda

Tingkatkan hormon endorphin dalam tubuh dengan melakukan olahraga atau jalan cepat di pagi hari. Berolahraga memiliki keuntungan secara fisik dan emosional, membuat Anda menjadi orang yang lebih bahagia dan bebas.

11.Penuhi Kalender

Akan sangat sulit mencintai diri sendiri jika Anda hanya berdiam di rumah. Matikan komputer, telepon teman Anda dan tulis semua aktifitas yang bisa Anda lakukan sepanjang minggu. Jalan-jalan, mengunjungi teman, berkencan di kedai kopi, apapun itu intinya Anda perlu keluar dan mengakhiri perasaan rendah diri.

Menjadi Diri Sendiri Ditinjau Dari Sisi Psikologis



Bayangkan diri Anda membeli sebuah mobil baru. Apa yang Anda rasakan? Senang dan bahagia? Sekarang bayangkan Anda berhasil melakukan sesuatu yang dari dulu benar-benar ingin Anda lakukan. Seperti, mendapatkan pekerjaan yang Anda dambakan, mencapai puncak sebuah gunung yang dari dulu ingin Anda daki, atau berhasil membuat sebuah resep masakan dengan sempurna. Apa yang Anda rasakan? Senang dan bahagia? Adakah perbedaan perasaan senang dan bahagia pada kedua bayangan tersebut?

Sejak jaman Yunani kuno, Aristoteles sudah merasa bahwa ada kebahagiaan lain yang melebihi kebahagiaan yang sekedar memberikan rasa senang, seperti membeli mobil baru, merasakan nikmatnya mabuk setelah meminum alkohol, melakukan hubungan seks dan lain-lain. Jika Aristoteles menamakan kebahagiaan yang menimbulkan rasa senang sebagai kebahagiaan Hedonic, Aristoteles menamakan kebahagiaan “lain” ini sebagai kebahagiaan Eudaimonic, yaitu saat seseorang merasa potensi hidupnya telah berjalan secara maksimal.

Kebahagiaan Eudamonic, menurut Aristoteles, kebahagiaan yang tidak kosong atau yang hilang setelah sumber kebahagiaan itu sudah tak terlihat mata atau tak terasa oleh indera perasa. Sebagai contoh, menjalin hubungan yang indah dengan seseorang bisa mendatangkan senyum ke wajah kita, bahkan saat orang tersebut sedang jauh di negeri seberang, atau bahkan sudah meninggal.

Menurut Aristoteles, kebahagiaan Eudaimonic lebih bersifat kejiwaan, sehingga lebih membuat jiwa seseorang sejahtera. Lihat saja contoh di atas, perasaan saat kita berhasil meraih cita-cita yang sudah lama kita impikan tentu lebih berharga dari sebuah mobil baru, ‘kan? Peneliti di jaman modern ini mengamini penjelasan Aristoteles.

Tiga orang peneliti dari Amerika Serikat (Michael Steger, Todd Kashdan, dan Shigehiro Oishi) membuktikan perkataan Aristoteles. Mereka menemukan bahwa dalam hidup, orang akan menemukan kebahagiaan Hedonis atau kebahagiaan Eudamonic. Tapi hanya kebahagiaan Eudamonic yang berhubungan dengan kesejahteraan jiwa (psychological well-being). Mereka menemukan bahwa setelah menjalani kebahagian Eudamonic, orang merasa hidupnya lebih memuaskan, merasa bahwa hidupnya lebih memiliki arti, dan merasakan emosi yang lebih positif.

Salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan Eudamonic adalah dengan menjadi diri sendiri. Sebagai ilustrasi, bayangkan seorang akuntan yang merasa bahwa dia lebih senang menjadi seorang pelukis. Tentu dia akan merasa lebih bahagia jika dia beralih profesi menjadi seorang pelukis (atau setidaknya mendapat kesempatan ikut les lukis di akhir pekan). Atau contoh lain, seorang istri yang merasa bersalah karena dia tertarik pada rekan kerjanya di kantor. Rasa bersalahnya ini (yang menghambat rasa bahagia) dapat dihilangkan dengan menerima kenyataan bahwa dia tertarik pada orang lain selain suaminya, dan hal tersebut tidak apa-apa asalkan dia tidak selingkuh dengan orang tersebut.

Menjadi diri sendiri memang membutuhkan usaha dan keberanian. Kita harus bersedia mendengarkan dan menerima pikiran-pikiran tergelap kita. Kita juga harus mencoba mengikuti keinginan terdalam kita (misal, seorang pria yang ingin operasi kelamin karena merasa bahwa jiwanya adalah wanita) walaupun mendapatkan tekanan dari keluarga atau lingkungan di sekitar kita. Menjadi diri sendiri memang memiliki resiko sendiri. Tetapi, di jaman yang makin terbuka ini, sekarang adalah saat yang paling kondusif untuk mencoba menjadi diri sendiri, agar Anda bahagia dan sejahtera secara psikologi.

Cara-cara untuk Menjadi Diri Sendiri
1. Membaca novel
Membaca novel memberikan kesempatan bagi Anda untuk melihat sudut pandang orang lain. Mungkin, dengan mengeksplorasi sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang Anda, justru Anda akan menemukan sudut pandang yang lebih cocok dengan diri Anda.

2. Meditasi
Selain menjadi kesempatan untuk mendengarkan suara-suara di dalam diri Anda, meditasi dapat memberikan kebahagiaan yang tidak tergantung pada hasil kerja Anda. Dengan mengetahui kebahagiaan murni tersebut, Anda bisa mencari tahu apa yang benar-benar membuat Anda bahagia.

3. Memilih apa yang Anda inginkan
Jangan biarkan lingkungan mendikte Anda. Tentukan apa yang Anda inginkan, dan lakukanlah. Sekali-sekali bahkan jangan terlalu memikirkan keputusan Anda.

4. Berhubungan dengan orang lain
Temukan bahwa orang lain juga ingin (dan sudah) menjalani hidup sesuai dengan keinginannya.

5. Bersenang-senang sesuai dengan siapa diri Anda
Olah raga atau berbincang-bincang tanpa arah dengan teman Anda di kafe mungkin adalah ide baik (jika memang Anda menyukainya).

6. Menerima kekalahan
Jangan biarkan kegagalan menambah ketidakbahagiaan Anda. Menerima kegagalan terbukti dapat mengurangi rasa kecewa.

JADI DIRI SENDIRI ITU, SEBENARNYA GIMANA SICH???


Dalam hidup ada yang seharusnya dilakukan, dan ada yang tidak seharusnya dilakukan. Dalam hidup ada yang harus dikatakan dan ada yang harus disembunyikan. Setiap pribadi kita memiliki sifat, persepsi, cara pikir, dan cara pandang yang berbeda- beda dengan orang lain. Sungguh Maha Besar Allah SWT atas apa yang telah Ia ciptakan. Dalam cara manusia berpikir maupun bertindak ada yang disenangi dan ada yang tidak disenangi oleh manusia lain, hal itu merupakan hal yang wajar yang terjadi dilingkungan keluarga dan masyarakat karena kita memiliki perbedaan perkembangan otak sehingga pendapat dan cara berpikir terjadi berbeda- beda pula.

Dalam merealisasikan tindakan tidak seharusnya kita mengendalikan orang dengan sifat, ataupun mengendalikan orang lain semau kita. Ada suatu sifat yang melekat dengan diri kita yang sering membuat kita disenangi dan dibenci orang lain itu dinamakan dengan sifat pribadi. Banyak kita dengar jadi diri sendiri itu lebih baik dari pada mencontek sifat orang lain dan dibawakan kepada diri kita, itu memang benar adanya, dan saya pun sepaham dengan adanya argumen tersebut. Tapi akankah anda mempertahankan tetap jadi diri sendiri ketika seseorang atau masyarakat tertentu tidak menerima sifat maupun tindakan pribadi anda????? Jadi diri sendiri itu sangat bagus, baik, bahkan itu lah manusia yang seutuhnya jika seorang manusia itu jadi dirinya sendiri. Tapi yang seharusnya dilakukan ketika kita mempertahankan jadi diri sendiri itu adalah sifat yang seharusnya dapat diterima orang lain dan tidak merugikan diri kita sendiri. Tapi apa yang akan anda lakukan ketika sebagian teman- teman, orang tua atau masyarakat tidak menyukai sifat yang ada pada diri anda?? Karena jadi diri sendiri itu adalah cara bersikap dan cara mengeluarkan atau mengaplikasikan apa yang dipikirkannya kedunia ini dengan baik.

Saya akan menjelaskan sedikit contoh dari peristiwa yang terjadi dikehidupan saya tentang persepsi seseorang tentang jadi diri sendiri. Saya dan 3 orang teman saya merupakan mahasiswi yang sedang melakukan praktek lapangan yang merupakan salah satu mata kuliah yang harus saya selesaikan untuk mencapai Strata 1. Kegiatan bulan pertama praktek lapangan, saya rasa semuanya baik- baik saja, baik itu sifat, cara pikir, program kerja yang kami realisasikan disekolah itu diterima dengan benar. Sehingga suatu siang pada suatu hari terjadi hal yang tidak diinginkan dengan seorang teman saya. Dia menjadi buah bibir beberapa orang guru disekolah tempat saya PL, yang mendengar isi dari buah bibir ini adalah teman I saya, yang menjadi bahan pembicaraannya adalah teman II saya. Kemudian teman yang I ini mengatakan ke teman saya yang II ini dengan intonasi dan cara ngomong yang membikin teman yang II kaget dan merasa ditekan. Dan saya menanggapi keluhan teman saya ini dengan biasa saja, karena menurut saya kita di dunia baru, dengan aturan yang baru, dengan kaedah- kaedah kehidupan yang baru ya wajar saja ketika di komentari orang lain. Tapi lain halnya dengan teman saya II, dia tidak bisa terima kalau dia menjadi buah bibir para guru yang ada disekolah itu. Teman saya yang II ini dibilang oleh para guru centil, songong dan anaknya terlalu bergaya model kalau kesekolah. Dan saya merasa teman saya yang II ini memang seperti itu adanya. Akibat dari teman saya yang I mengatakan isi buah bibir itu ke teman saya yang II dengan tidak baik, dan intonasi yang keras maka dia menangis dan curhat keteman saya yang ke III yang saat itu ngak hadir kesekolah. akibatnya masalah ini besar dihari itu.

Teman saya yang I berharap teman saya yang II ini berubah style karena kita berada ditempat yang formal dan diarea anak- anak yang bakalan mengomentari dan memandang kita dari ujung kaki sampai kepala. Itu memang benar adanya, dan harus seperti itu, kita sebagai calon guru adalah seseorang yang akan diguguh atau ditiru, jadi segala aspek yang ada pada diri kita pasti diperhatikan. Akibat teman yang II curhat ke teman yang III, teman yang III tidak menanggapi dengan benar, dia bilang teman saya yang I dianggap menggurui dan dianggap menekan teman saya yang II. Dan saya mulai bingung kenapa jadinya sperti itu. Dan akhirnya, pada hari berikutnya teman saya yang III beradu pendapat masalah sifat teman saya yang II. Teman saya yang III ngomong kalo teman saya yang II itu harus jadi dirinya sendiri bagaimanapun caranya, biarkan saja dia seperti itu, tidak usah diperdulikan penilaian orang lain terhadapa kita, ngak ada yang seharusnya diperbaiki dari sifat dia yang seperti itu. Disinilah, pada saat argument seperti inilah saya mulai tidak setuju dengan teman saya yang III, kita tidak punya hak melawan orang yang tidak suka dengan kita, dan sekali lagi saya tekan kan bahwa jadi diri sendiri itu bukan seperti teman saya yang III bilang, itu adalah argument yang salah. Jadi diri sendiri itu adalah bagaimana kita memperlihatkan, memberi tindakan atas apa yang kita pikirkan dengan baik yang tidak menimbulkan kontra disekeliling kita, sehingga opini, persepsi, dan apresiasi kita terhadap sesuatu hal dapat diterima dengan baik. Pada saat kita dibutuhkan jadi leader diantara teman- teman kita, kita bisa dengan cara kita memutuskan suatu solusi untuk suatu masalah dengan bijak, ketika kita meng-iyakan suatu solusi dengan pertimbangan akal, logika bagaimana baik buruknya dan sebab akibatnya kita harus mempertahankan itu, disinilah terlihat jadi diri sendiri yang sebenarnya, lain halnya kalau seseorang tetap kukuh dengan sifat yang ditolak orang lain, itu bukan mempertahankan jadi dirinya. Tapi mempertahankan keegoisannya. 

Jadi diri sendiri sebenarnya adalah cara kita bertindak, tapi ingat bukan tindakan yang negatif tapi tindakan positif, orang yang mempunyai kepribadian jadi diri sendiri itu bisa di kritik demi perbaikan sifat yang akan dia tunjukan. Ketika seseorang merasa sifat centil itu menjadi dirinya sendiri itu tidak apa- apa, boleh saja bahkan itu suatu hal yang menarik ketika dia dengan lawan jenisnya tapi tidak dilingkungan sekolah. Jadi tempatkanlah suatu sikap pada kondisi dan keadaan yang seharusnya. Kalau disekolah berarti dengan dunia yang banyak aturan dan formal, ketika dipantai, yah menurut saya jadi orang yang asyik dan menyenangkan donk, begitupun dirumah jadi anak yang sederhana dan sebagaimana mestinya, dan ingat ketika kita berusaha menyesuaikan sifat dan tindakan kita terhadap kondisi tertentu jangan pernah merasa dibebani dan jangan pernah bohongi diri, boleh komplen terhadap sifat kita yang tidak disukai oleh orang lain, tapi caranya harus dengan cara yang benar. Pelajarilah bagaimana sifat dan tindakan yang benar dan salah pada suatu kondisi dan keadaan tertentu sehingga anda akan disenangi orang banyak, dan kondisi pun akan mengikuti pola pikir anda. Semoga jadi orang sukses !!!!

 By : Yulvia Sani - Universitas Negri Padang
http://www.dealerindovision.com/2012/04/tips-menjadi-diri-sendiri.html#.UWORCaL8FOJ

Perbandingan PSAK Dengan IFRS Mengenai Aset Tetap


PSAK 16 Revisi 2007 tentang Aset Tetap
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 16 Revisi 2007 adalah standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang mengatur tentang perlakuan akuntansi aset tetap, yang terakhir kali diubah pada tahun 2007 dan mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2008. Pernyataan-pernyataan dalam PSAK 16 harus diterapkan dalm perlakuan akuntansi aset tetap kecuali ada pernyataan lain yang menetapkan atau mengizinkan perlakuan akuntansi yang berbeda dengan standar ini. Misalnya aset tetap seperti hak penambangan dan reservasi tambang seperti minyak bumi atau gas alam, dan sumber daya lain, tidak diatur dalam pernyataan ini tetapi melaui pernyataan lain yang khusus mengatur tentang aset tersebut. Perlakuan lain misalnya sewa-menyewa diatur dalam PSAK lain, tetapi hal-hal perlakuan akuntansi tertentu seperti penyusutan diatur dengan pernyataan ini.
Di dalam PSAK 16 yang dimaksud dengan aset tetap adalah aset berwujud yang:
(a)      Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
(b)     Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Nilai yang dapat diakui sebagai aset tetap dalam standar ini dapat dikategorikan dalam dua macam. Yaitu biaya perolehan awal dan biaya-biaya setelah perolehan. Biaya perolehan awal sendiri baru boleh diakui sebagai aset tetap adalah jika:
a)    Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas
b)   Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
Biaya-biaya yang terjadi setelah perolehan sendiri tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai bagian dari aset tetap. Biaya-biaya setelah perolehan awal yang dapat dikategorikan sebagai aset tetap disebut juga dengan biaya-biaya yang dapat dikapitalisasikan. Syarat-syarat agar biaya setelah perolehan awal dapat dikapitalisasikan hampir sama dengan syarat-syarat biaya tersebut dapat diakui sebagai aset tetap, yang intinya adalah terdapat manfaat ekonomis di masa depan dan biaya tersebut dapat diukur secara handal.
Pengukuran aset tetap dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
Pengukuran awal ketika aset tersebut diperoleh
Aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk dikategorikan sebagai aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh entitas dan diperlukan untuk menyiapkan aset tetap tersebut agar dapat digunakan sebagaimana mestinya sebuah aset tetap. Biaya perolehan aset tetap menurut PSAK Nomor 16 Revisi Tahun 2007 meliputi:
  1. biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi dengan diskon pembelian dan potongan lain
  2. biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:
    1. biaya penyiapan lahan untuk pabrik
    2. biaya penanganan dan penyerahan awal
    3. biaya perakitan dan instalasi
    4. biaya pengujian aset apakah dapat beroperasi dengan baik, setelah dikurangi hasil penjualan dari produk yang dihasilkan atas pengujian tersebut
    5. komisi profesional
  3. estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset
Pada umumnya nilai perolehan suatu aset tetap sama dengan jumlah biaya (bisa berupa kas maupun nonkas) untuk memperoleh aset tersebut. Selain hal tersebut, aset tetap dapat diperoleh dari pertukaran aset nonmoneter. Prinsip utama pada pengukuran aset tetap yang diperoleh dari pertukaran aset tetap ini adalah dengan menggunakan nilai wajarnya. Dalam hal nilai wajar aset tetap yang dipertukarkan tidak diketahui, nilai buku dari aset tersebut dapat digunakan.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran aset tetap selain dilakukan pada awal perolehan juga dilakukan pada periode setelah aset tetap tersebut diperoleh. Di dalam PSAK 16 Revisi 2007 terdapat perubahan yang signifikan mengenai perlakuan akuntansi aset tetap terutama tentang pengukuran nilai aset tetap setelah perolehan. PSAK 16 Revisi 2007 mengakui adanya dua metode dalam perlakuan akuntansi aset tetap tersebut. Kedua metode itu adalah:
Metode Biaya Historis
Dengan metode ini setelah aset tetap diakui sebagai aset tetap, aset tetap tersebut dicatat pada harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset
Metode Revaluasian
Dengan metode ini setelah aset tetap diakui sebagai aset tetap, suatu aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi atas aset tetap harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca.
Penentuan nilai aset dengan menggunakan nilai wajar pada umumnya dilakukan melalui penilai yang memiliki kualifikasi profesional. untuk melakukan penilaian terhadap tanah dan bangunan biasanya penilai menggunakan bukti pasar. Sedangkan untuk penilaian aset tetap lain seperti pabrik dan peralatan penilai akan menentukan sendiri nilai pasar wajarnya. Dalam hal tidak ada pasar yang memperjualbelikan aset tetap yang serupa, penentuan nilai pasar wajar dapat dilakukan dengan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated replacement cost approach). Frekuensi pelaksanaan revaluasi sendiri tergantung pada perubahan niali wajar suatu aset. Jika nilai wajar yang tercatat berbeda secara material dengan nilai revaluasi, maka revaluasi lanjutan perlu dilaksanakan. Untuk aset tetap yang mempunyai perubahan nilai wajar secara fluktuatif dan sifatnya signifikan, revaluasi dapat dilaksanakan tiap tahun. Sedangkan untuk beberapa aset lain yang tidak mengalami perubahan secara fluktuatif dan signifikan, revaluasi tidak perlu dilaksanakan setiap tahun. Untuk aset seperti itu revaluasi dapat dilakukan setiap tiga tahun atau lima tahun.
Untuk metode revaluasi, perlakuan terhadap akumulasi penyusutan aset tetap pada tanggal revaluasi dapat dilakukan dengan salah satu cara sebagai berikut:
  1. Disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan dan jumlah tercatat secara bruto dari aset sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi sama dengan jumlah revaluasian, metode ini sering digunakan apabila aset direvaluasi dengan cara memberi indek untuk menentukan biaya pengganti yang disusutkan (depreciated replacement cost).
  2. Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut. Metode ini sering digunakan untuk bangunan
Revaluasi yang dilakukan pada sekelompok aset dengan kegunaan yang serupa dilaksanakan secara bersamaan. Perlakuan ini bertujuan untuk menghindari perlakuan revaluasi secara selektif dan bercampurnya biaya perolehan dan nilai lainnya pada saat yang berbeda-beda. Namun revaluasi dalam kelompok aset dapat dilakukan secara bergantian (rolling) sepanjang keseluruhan revaluasi dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat dan sepanjang revaluasi dimutakhirkan.
Pengakuan terhadap kenaikan atau penurunan nilai akibat revaluasi dilakukan langsung pada kenaikan atau penurunan akibat revaluasi, kecuali jika revaluasi dilakukan pada tahun-tahun berikutnya. Apabila revaluasi dilakukan untuk yang kedua kali dan seterusnya, terdapat perlakuan yang berbeda. Perbedaan tersebut adalah:
  • Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikredit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tersebut harus diakui di dalam laporan laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah dilakukan sebelumnya dalam laporan laba rugi.
  • Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Namun penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut.
Penentuan nilai wajar juga dilakukan pada saat perusahaan telah menentukan adanya aset tetap yang akan dijual, terutama berhubungan dengan penghentian sebagian operasi perusahaan.
Penyusutan dalam aset tetap merupakan alokasi secara sistematis atas biaya pada saat awal perolehan dan biaya setelah perolehan yang dapat dikapitalisasi. Penyusutan dilakukan selama masa manfaat dari aset tersebut. Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset adalah sejumlah tercatatnya (baik model biaya maupun model revaluasi) dikurangi dengan nilai residu aset tersebut. Jumlah tercatat tersebut disusutkan dengan pilihan berbagai metode penyusutan. Metode penyusutan sendiri harus mencerminkan ekspektasi pada konsumsi manfaat ekonomis masa depan dari aset oleh entitas. Beban penyusutan akan diakui dalam laporan laba rugi periode tersebut kecuali jika beban tersebut dimasukkan ke dalam jumlah tercatat aset lainnya.
Didalam PSAK nomor 16 revisi 2007 juga diatur mengenai ketentuan pada saat entitas melakukan perubahan metode pencatatan. Jika entitas melakukan perubahan dari metode biaya ke metode revaluasian maka perubahannya adalah perubahan yang bersifat prospektif. Entitas yang sebelum melakukan penerapan PSAK 16 Revisi 2007 telah melakukan revaluasi dan kemudian menggunakan metode biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran biaya maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini diterbitkan. Sedangkan entitas yang sebelum pernyataan ini pernah melakukan revaluasi aset tetap dan masih memiliki saldo selisih nilai revaluasi aset tetap, maka pada saat penerapan pertama kali PSAK 16 Revisi 2007 harus mereklasifikasi seluruh saldo lebih tersebut ke dalam saldo laba.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 16 Revisi 2007 tentang Aset Tetap ini menggantikan PSAK 16 revisi 1994 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK 17 revisi 1994 tentang Akuntansi Penyusutan
(sumber Standar Akuntansi Keuangan-IAI)

Tuesday, April 2, 2013

8 Hal yang Bikin Anda Mudah Lupa

KOMPAS.com - Coba sebutkan, hal apa saja yang seringkali membuat Anda lupa. Lupa menaruh kunci? Lupa nama teman atau seseorang yang baru dikenal atau yang sudah sering bertemu? Lupa, saat akan melakukan sesuatu tiba-tiba rencana yang sudah disusun dalam otak Anda sirna begitu saja. Lupa membawa kartu identitas kantor padahal kebiasaan mengenakan id card sudah menjadi rutinitas wajib. Atau lupa di mana Anda terakhir menaruh ponsel?

Coach Tom MC Ifle, dalam bukunya Big Brain, Money: 24 Pikiran Terlarang Yang Akan Membuat Anda Kaya Raya,menjelaskan jika Anda seringkali lupa tandanya ada masalah dengan memori otak Anda. 

Tom, yang juga adalah praktisi hipnoterapi menjelaskan, jika kunci hilang misalnya, artinya saat Anda meletakkan kunci tersebut pikiran Anda tidak sedang berada di sana (Anda memikirkan hal lain). Saat itulah otak Anda tidak mendapat perintah untuk mengingat. Alhasil, otak Anda tidak menyimpan di tempat yang seharusnya. Sedangkan, saat Anda memerhatikan sesuatu, namun tetap lupa setelahnya, ini pertanda lain. Gejala ini menunjukkan otak Anda kekurangan jumlah sel pengingat, yang menyebabkan sirkuit saraf mengalami penurunan daya.

"Padahal otak kita mengingat segala hal dengan rinci, bukan hanya ingatan jangka pendek atau panjang," jelas Tom, menambahkan yang perlu dilakukan adalah menajamkan otak Anda dengan mengenali sejumlah pengacau ingatan dan sejumlah cara menyehatkan kembali memori.

Sejumlah hal yang bisa mengacaukan ingatan Anda adalah:
1. Depresi
Depresi menurunkan kadar serotonin dan norepinefrin yang sangat diperlukan otak untuk mengingat.

2. Radikal bebas
Sisa buangan saat tubuh memroses makanan menjadi energi ini memengaruhi memori. Radikal bebas yang disebabkan makanan, gizi buruk, dan polusi lingkungan bisa mengacaukan kerja otak Anda. 

3. Obat antikolinergik
Antidepresan trisiklis seperti Elavil, Tofranil, dan Pamelor merupakan antiasetilkolin, artinya menurunkan kadar depresi dengan efek samping. Salah satunya adalah mengacaukan ingatan Anda.

4. Ketamin
Obat bius hewan ini bekerja efektif untuk membunuh rasa sakit pada manusia. Masalahnya, obat ini langsung memengaruhi hipokampus (bagian dari otak besar) dan menghilangkan ingatan. Obat ini juga memengaruhi perjalanan rasa sakit dari sumber ke otak. Obat ini sering disebut special-K dan banyak disalahgunakan.

5. Mariyuana
Komponen aktif pada mariyuana bekerja pada hipokampus mencampuradukkan ingatan dengan cara yang mengacaukan. Menurut National Drug and Research Center University of New South Wales, kerusakan akibat mariyuana dalam jangka panjang mengakibatkan kerusakan parsial antara lain gangguan pemusatan perhatian.

6. Kafein, amfetamin, dan nikotin
Kafein, amfetamin, dan nikotin memproduksi radikal bebas yang juga berbahaya. Biasanya obat yang umum digunakan adalah Ritalin. Cara kerja obat ini mendorong ingatan jangka pendek tapi mengacaukan ingatan jangka panjang.

7. Stres
Saat stres otak melepaskan hormon steroid agar mengembalikan keseimbangan. Cirinya mudah tersinggung, panik, susah tidur.

8. Kurang tidur
Ketika Anda tidur, otak mengubah ingatan jangka pendek menjadi jangka panjang. Proses ini terjadi saat Anda benar-benar tidur nyenyak. Tanpa istirahat yang cukup, hormon penting seperti serotonin, norepinefrin, dan asetilkolin akan menurun.
sumber : http://female.kompas.com/read/2011/01/06/11522381/8.Hal.yang.Bikin.Anda.Mudah.Lupa

Stres Bikin Kita Jadi Pelupa


KOMPAS.com - Ternyata berpikiran positif tak hanya membuat hari-hari kita jadi lebih indah. Tapi juga menstimulus otak kita untuk mengolah informasi lebih baik, sehingga dalam jangka panjang otak kita akan selalu dalam kondisi prima.

Penelitian yang dilakukan pada 2007 menemukan bahwa responden yang selalu mengelilingi dirinya dengan energi positif mampu menekan risiko kemunduran fungsi kognitif otak hingga 60 persen. Sementara responden yang kerap stres dan emosional mengalami kemunduran daya ingat atau dimensia.

Thomas Crook, PhD, ahli pencegahan gangguan memori ini bercerita, setiap orang pasti memiliki peristiwa-peristiwa yang menguras emosi. Mulai dari kegagalan, kekecewaan, atau bahkan penghianatan. Ini adalah sumber-sumber stres emosi yang bisa mempengaruhi kerja otak kita. Tapi bukan berarti, Crook menambahkan, kita harus selalu tersenyum menghadapi semua cerita sedih yang masuk dalam hidup kita.
“Kita boleh saja bersedih, namun reaksi kita untuk kembali optimis dan semangat adalah reward bagi otak sehingga fungsi kerjanya tak menurun,” paparnya.

Crook mengajak kita untuk sesegera mungkin mengeluarkan stres emosional dari dalam kepala. “Analogikan kita sedang menekan tombol eject pada DVD player, saat kita tak menyukai film yang kita tonton,” kata Crook. Lalu lihat berapa banyak “DVD kebahagiaan” yang tersisa “di rak” kehidupan kita.

Proses tersebut menurut Crook akan membuat otak kita untuk memutar memori-memori yang dapat mengembalikan semangat kita. Oleh tubuh akan diartikan dengan mengeluarkan hormon endorfin untuk memberikan sensasi rasa bahagia dalam diri. “Dari sinilah akan terlihat bahwa sistem tubuh tak hanya bekerja sendirian. Otak kita akan terasah kemampuan memorinya, plus metabolisme tubuh kembali bekerja normal.”

Itu mengapa para ahli saraf percaya, kemampuan kita untuk mengendalikan emosi dan stres adalah cara untuk melindungi jaringan-jaringan otak. Sebab emosi adalah pemicu bagi banyak area di dalam otak, mulai dari memori, kemampuan berpikir logis, hingga kemampuan berekspresi.

Jadi setiap kali stres menghadang, cobalah untuk berpikir positif agar otak pengendali emosi kita dapat memprogram ulang mood positif kita. Dengan begitu, kita bisa mengembalikan kesadaran fungsi otak akibat respons tubuh yang bekerja kembali normal. Ingat, jika tetap ingin otak bekerja maksimal, jangan mau lama-lama menyimpan emosi negatif dalam diri.
(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)

5 Tips Bertahan dari Problema di Kantor


KOMPAS.com - Banyak hal yang terjadi di kantor yang membuat Anda stres. Anda dilanda kebimbangan, bagaimana harus menerima anggapan bahwa Anda tidak berguna atau tidak diinginkan, atau bagaimana menghadapi penolakan menyakitkan terhadap konsep program yang sudah Anda susun dengan susah-payah.

Konsultan SDM James dan Simon Brooke, dalam bukunya,Be Bulletproof, berbagi tips mengenai solusi praktis dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan di kantor, agar Anda tidak stres dan menjadi korban kepentingan orang lain.
1. Jangan membuat kesimpulan hanya berdasarkan membaca pikiran orang lain. Ini "jebakan batman" yang bisa mengacaukan pekerjaan maupun hubungan Anda dengan rekan kerja. Meskipun kita begitu yakin dengan apa yang dipikirkan orang lain, cara terbaik untuk memastikan pekerjaan berjalan lancar adalah dengan bertanya secara langsung atau meminta konfirmasi lebih dulu.

2.  Jangan "meledak" di depan orang lain. Selama ini mungkin Anda hanya diam, meskipun orang lain menjelek-jelekkan Anda. Atau, Anda terpaksa menerima beban pekerjaan tambahan yang bukan merupakan tugas Anda, karena sang pemilik tugas tak bersedia melakukannya. Namun, kekesalan yang bertumpuk jangan terus dibiarkan hingga suatu saat Anda "meledak". Lebih baik, ambil nafas panjang-panjang dan tenangkan diri Anda. Anda akan mampu membuat pilihan yang lebih baik ketika pikiran Anda tetap tenang.

3. Balikkan kritikan yang dikirimkan pada Anda. Buktikan bahwa kritikan atau teguran yang diberikan oleh rekan kerja Anda tidak mendasar. Misalnya dengan mengatakan, "Aku ingin tahu apa yang membuat kamu menganggapku seperti itu." Hal ini lebih baik ketimbang menyerangnya kembali. Dengan demikian Anda menjadi tahu bagaimana pandangan orang lain terhadap diri Anda, sehingga mungkin Anda justru dapat memperbaiki bagaimana cara Anda mempresentasikan diri dengan lebih baik.
4. Anggap atasan Anda sebagai seorang pelanggan. Dengan demikian Anda akan merasa senang dan bangga dalam menangani mereka, entah itu melayani atau menunjukkan kemampuan Anda yang terbaik. Jaga hubungan baik dengan atasan, namun tetaplah menjaga jarak agar tetap dapat memandang persoalan secara obyektif.

5. Jangan berpihak saat terjadi politik kantor. Politik kantor menjadi cara bagi sebagian orang untuk melindungi kepentingan mereka. Bila hal ini terjadi, sebaiknya bersikaplah netral, dengan tidak membela salah satu pihak yang berseteru. Tetaplah fokus pada kepentingan kantor, supaya Anda bisa mencari jalan keluar yang obyektif. 


Sumber: Marie Claire

http://female.kompas.com/read/2012/11/09/11430399/5.Tips.Bertahan.dari.Problema.di.Kantor

Atasi Stres Kerja dalam Waktu Singkat


KOMPAS.com - Pekerjaan yang menumpuk dan jadwal rapat yang padat tak jarang membuat Anda kelelahan. Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini akan sangat berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik Anda. Jadi, ketika Anda merasa stres, ada baiknya untuk berhenti sejenak atau memperlambat ritme Dengan demikian, Anda akan lebih rileks dan lebih produktif saat melanjutkan pekerjaan.

Nah, kalau Anda tak punya banyak waktu untuk bersantai sejenak, ada cara lain untuk meredakan stres dalam waktu singkat.

1. Lima menit
Siapa bilang dalam waktu lima menit Anda tak bisa meredakan stres akibat dikejar deadline? Jika bisa memanfaatkan waktu dengan tepat, dalam waktu lima menit Anda akan kembali santai dan segar saat bekerja.

Salah satu kesalahan terbesar para pekerja adalah tidak bisa memanfaatkan waktu jeda untuk rileks. Banyak dari Anda yang cenderung beralih menatap layar ponsel saat penat melihat tumpukan pekerjaan atau melihat layar komputer. Agar tak bertambah stres, sebaiknya jangan lagi melakukan hal ini.

Jika Anda punya lima menit untuk beristirahat, manfaatkan dengan melakukan peregangan tubuh, mengambil nafas alam-dalam, berdiri, atau sekadar jalan-jalan ke dekat meja kerja. Ini akan membantu melancarkan sirkulasi tubuh dan menambah jumlah oksigen dalam darah sehingga Anda menjadi lebih segar dan fokus bekerja.

2. Lima belas menit
Salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan jeda 15 menit adalah dengan berjalan-jalan sebentar. Tak masalah jika hanya berjalan-jalan di sekitar kantor, karena yang paling penting adalah menjauh dari ruang kerja. Sembari berjalan-jalan sebentar, Anda juga bisa melakukan beberapa gerakan peregangan kecil. Ini akan meningkatkan produksi endorfin yang bisa memperbaiki suasana hati dan meningkatkan fokus Anda.

Alternatif kegiatan lain adalah menelepon keluarga atau sahabat lama, membaca majalah, atau sekadar menjelajah internet untuk membaca berita, atau mencari lokasi liburan yang menyenangkan.

3. Satu jam
Alangkah baiknya jika sela kesibukan kerja Anda masih menyisakan satu jam untuk istirahat. Yang pasti, saat istirahat makan siang, makan sianglah di luar ruang kerja supaya pikiran lebih rileks. Atau, Anda bisa makan dengan cepat di meja kerja, lalu menggunakan sisa waktu istirahat untuk ngopi-ngopi bersama teman-teman di kedai kopi di kantor, menggelar barang dagangan (entah itu membagikan katalog produk, memberikan tester keripik atau cookies, dan lain-lain), mengikuti kelas yoga atau aerobik, atau melihat-lihat buku, DVD, atau CD (kalau sedang di mall). Atau mau cuci-blow sebentar di salon?

Namun terkadang cara yang paling baik untuk bisa meredakan stres adalah dengan berada di lingkungan yang hening. Anda bisa memilih perpustakaan yang tenang sambil membaca bacaan kesukaan Anda.


Sumber: The Daily Muse
http://female.kompas.com/read/2013/01/28/23050991/Atasi.Stres.Kerja.dalam.Waktu.Singkat

Pekerja Perempuan Alami Stres Lebih Berat di Kantor


KOMPAS.com - Rutinitas bekerja yang Anda lakukan setiap hari kerap memengaruhi tingkat stres yang dihasilkan. Apa pun pekerjaan yang Anda lakukan, gangguan stres pasti menghampiri setiap saat. Tenggat waktu yang ketat, jam kerja yang panjang, dan bos yang pemarah, adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut.
Selama ini digambarkan bahwa laki-laki lah yang terutama mengalami stres buruk, namun ternyata para perempuan juga mengalami hal yang sama. Bahkan, menurut sebuah studi baru-baru ini oleh American Psychological Association, sepertiga pekerja mengalami stres kronis terkait dengan pekerjaan mereka. Jika hal itu terjadi pada perempuan, rasanya wajar saja. Mengapa?
Survei, yang dilakukan pada 1.501 orang pekerja, menunjukkan bahwa kecil kemungkinan bagi perempuan untuk meningkatkan pencapaian karier mereka. Pasalnya, hingga saat ini mereka merasa hasil kerja mereka kurang dihargai, dan memperoleh gaji yang lebih rendah daripada laki-laki. Perempuan juga kerap mengalami ketegangan di tempat kerja, sedangkan pria tidak benar-benar mengalami masalah ini dalam skala besar.
Seperti yang diketahui, bahwa laki-laki dan perempuan masih mengalami kesenjangan dalam jumlah gaji meskipun bekerja pada level yang sama. Namun perempuan memiliki hak istimewa untuk cuti melahirkan selama tiga bulan, yang ternyata menimbulkan kecemburuan bagi kaum pria. Akibatnya, pria pun merasa memiliki hak untuk memberikan komentar miring mengenai pakaian yang kita kenakan atau bagaimana penampilan kita di kantor.
Tidak heran, para perempuan mengalami stres lebih berat saat mereka sedang bekerja dibandingkan para pria. Ada perasaan was-was bahwa posisi yang kita tinggalkan karena kita sedang cuti melahirkan akan digantikan orang lain, dan mengetahui bahwa rekan kerja pria dibayar lebih tinggi daripada kita.


Sumber: Women24
http://female.kompas.com/read/2013/04/02/15240166/Pekerja.Perempuan.Alami.Stres.Lebih.Berat.di.Kantor?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

Monday, April 1, 2013

Rezeki Itu Datang Lebih Cepat Bergerak Daripada Ajalnya


Banyak manusia merasa khawatir dalam mencari rezeki karunia Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabat.
Banyak manusia merasa khawatir dalam mencari rezeki karunia Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabat. Kondisi dunia modern yang sarat persaingan dan pergulatan menuntut mereka untuk lebih berjibaku dalam mencari nafkah berupa karunia Tuhan. Betapa banyak setiap pagi hari di belahan bumi manapun didapati wajah-wajah penuh ketegangan dan kepanikan yang memancarkan rona khawatir dalam mengais rezeki di pagi hari. Seolah mereka tiada memiliki Tuhan yang Maha Kaya Yang Mampu menjamin rezeki setiap hambaNya. Dialah Allah, Ar Razzaq Sang Pemberi Rezeki.
Hal yang sering luput dari diri manusia zaman modern ini adalah keimanan dan keyakinan bahwa Allah Swt telah menjamin rezeki dan nafkah setiap hambaNya. Karena keyakinan ini semakin memudar, maka setiap individu bergulat dan berkutat dalam kehidupan dunia demi memenuhi kebutuhan hidup belaka.
Dalam kitab Mirqaat al Mafatiih terdapat kutipan pernyataan Al Qusyairi yang mengatakan, ““Seseorang yang mengetahui bahwa Allah itu adalah Sang Pemberi Rezeki, berarti ia telah menyandarkan tujuan kepadaNya dan mendekatkan diri dengan terus bertawakal kepadaNya.”
Pernyataan Al Qusyairi ini penting untuk diyakini bahwa memang kunci mendapatkan rezeki adalah dengan mendatangi Sang Pemilik rezeki yaitu Ar Razzaq! Sebab dengan mendatanginya maka segala kebutuhan akan terpenuhi.
Apakah kita belum pernah mendengar hadits yang amat masyhur ini:
Hai manusia, jika dari generasi pertama sampai terakhir, baik jin dan manusia berkumpul dalam satu tempat untuk meminta kepadaKu, lalu masing-masing orang meminta untuk dipenuhi kebutuhannya, niscaya hal tersebut tidak mengurangi sedikit pun dari kekuasaanKu, kecuali hanya seperti jarum yang dicelupkan di laut. HR. Muslim
Ini semua bukanlah demi menafikan sebuah ikhtiar mencari nafkah atau bekerja. Tetap saja bekerja adalah sebuah prasyarat mulia untuk mendapatkan nafkah, dan para nabi manusia terhormatpun tetap melakukannya. Namun tekanan yang terpenting dalam mencari rezeki dan nafkah adalah ketaatan kepada Allah Sang Pemberi rezeki.
Dalam kitab Shahih Al Jami’ disebutkan sebuah hadits dari Rasulullah Saw yang berbunyi, “Sesungguhnya malaikat Jibril menghembuskan ke dalam hatiku bahwasanya jiwa hanya akan mati sampai tiba masanya dan memperoleh rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah, carilah nafkah yang baik, jangan bermalas-malasan dalam mencari rezeki, terlebih mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah karena sesungguhnya Allah tidak akan memberikan apa yang dicarinya kecuali dengan taat kepadaNya.”
Sebab itu usahlah panik dalam mencari karunia Allah Swt berupa rezeki. Yakinilah bahwa rezeki itu datang, bahkan kedatangannya menghampiri diri kita begitu cepat.
“Sesungguhnya rezeki itu akan mencari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya.” HR. Thabrani
Semoga Allah memberkahi rezeki & hidup kita bersama. Amien!

Ustadz Bobby Herwibowo
sumber: http://www.eramuslim.com/hikmah/tafakur/rezeki-itu-datang-lebih-cepat-bergerak-daripada-ajalnya.htm#.UVp_nBf8FOI